Senin, 15 Desember 2014

Baterai

    



Baterai atau  accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.

      Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya.

Didalam bateria mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat. Plat plat tersebut dibuat dari timah atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah, Ruangan didalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan didalam masing masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam didalam elektrolit.

Pada mobil banyak terdapat komponen-komponen kelistrikan yang digerakkan oleh tenaga listrik. Diwaktu mesin mobil hidup komponen kelistrikan tersebut dapat digerakkan oleh tenaga listrik yang berasal dari alternator dan baterai (aki), akan tetapi pada saat mesin mobil sudah mati, tenaga listrik yang berasal dari alternator sudah tidak digunakan lagi, dan hanya berasal dari baterai saja. Contoh bentuk pemakaian energi listrik saat mesin mobil dalam kondisi off (mati) adalah pada lampu parkir, lampu ruangan, indikator pada ruangan kemudi, peralatan audio (tape recorder), peralatan pengaman dan lain-lain. 

Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam baterai dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik tergantung pada kapasitas baterai dalam satuan amper jam (AH). Jika pada kotak baterai tertulis 12 volt 60 AH, berarti baterai baterai tersebut mempunyai tegangan 12 volt dimana jika baterai tersebut digunakan selama 1 jam dengan arus pemakaian 60 amper, maka kapasitas baterai tersebut setelah 1 jam akan kosong (habis). Kapasitas baterai tersebut juga dapat menjadi kosong setelah 2 jam jika arus pemakaian hanya 30 amper. Disini terlihat bahwa lamanya pengosongan baterai ditentukan oleh besarnya pemakaian arus listrik dari baterai tersebut. Semakin besar arus yang digunakan, maka akan semakin cepat terjadi pengosongan baterai, dan sebaliknya, semakin kecil arus yang digunakan, maka akan semakin lama pula baterai mengalami pengosongan. Besarnya kapasitas baterai sangat ditentukan oleh luas permukaan plat atau banyaknya plat baterai. Jadi dengan bertambahnya luas plat atau dengan bertambahnya jumlah plat baterai maka kapasitas baterai juga akan bertambah.
 
Sedangkan tegangan accu ditentukan oleh jumlah daripada sel baterai, dimana satu sel baterai biasanya dapat menghasilkan tegangan kira kira 2 sampai 2,1 volt. Tegangan listrik yang terbentuk sama dengan jumlah tegangan listrik tiap-tiap sel. Jika baterai mempunyai enam sel, maka tegangan baterai standar tersebut adalah 12 volt sampai 12,6 volt. Biasanya setiap sel baterai ditandai dengan adanya satu lubang pada kotak accu bagian atas untuk mengisi elektrolit aki.

Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan elektronitnya. Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya adalah dengan mengukur berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk mengukur berat jenis elektrolit disebut “Hydrometer” dan dilengkapi dengan thermometer untuk mengetahui temperatur elektrolit. Hydrometer dikalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada temperature standar (JIS) 20 derajat celcius (68 derajat F). Untuk menentukan pembacaan berat jenis yang benar adalah sebagi berikut :

  • Bila suhu di atas 20 derajat C (68 derajat F), ditambah 0,0007 tiap kenaikan 1 derajat C. - Bila suhu di bawah 20 derajat C (68 derajat F), dikurangi 0,0007 tiap penurunan 1 derajat C.
    Sebagai contoh, pada suhu 49 derajat C didapatkan pembacaan berat jenis elektrolit 1,2597. Dimana pengukuran ini suhu elektrolitnya 29 derajat celcius di atas standar yang ditetapkan yaitu 20 derajat JIS. Sehingga pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai berikut :
    S20 = St + 0,0007 (t – 20)
    = 1.2597 + 0,0007 (49 – 20)
    = 1,2597 + 0,0203 = 1,28
    Jadi pembacaan yang benar setelah dikoreksi dengan temperature adalah 1,28
     didalam accu terdapat kode. Ambil contoh kode paling panjang NS40ZLS. Huruf ‘N’ = berarti Normal, dan huruf kedua ‘S’ = merupakan pengurangan daya aki sebesar 20%. Kode 40 = adalah angka utama daya. Huruf Z = yakni penambahan daya aki sekitar 10% setelah dikurang huruf ‘S’ pertama. Huruf ‘L’ = artinya “left”, yang menandakan pole (posisi kutup kepala aki (-) berada disebelah kiri). Terakhir huruf ’S’ = menandakan aki memiliki pole besar. Contoh rumusnya, seperti NS40ZLS ? type Jepang, 40Ah – 20% + 10% = 35 Ah, pole kutub negatif di sebelah kiri dan kepala aki besar.

Sabtu, 13 Desember 2014

Blok Silinder


Blok Silinder merupakan inti dari mesin yang terbuat dari besi tuang. Namun ada beberapa blok silinder yang terbuat dari paduan Aluminium. Dengan bahan Aluminium lebih ringan dan meradiasikan panas lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang. Blok Silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak turun-naik. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket . Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk di dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV (Over Head valve). Pada mesin yang modern poros nok berada di dalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan lainnya seperti starter, alternator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping blok silinder.
Tenaga panas yang dihasilkan oleh pembakaran bensin dirubah ke dalam tenaga mekanik dengan adanya gerak naik-turun torak dalam tiap-tiap silinder. Mesin harus memenuhi kedua kebutuhan, dengan tujuan untuk merubah tenaga panas menjadi energi mekanik seefisien mungkin. Syaratnya antara lain :
  • Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan udara saat berlangsungnya kompresi atau kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak.
  • Tahanan gesek antara torak dan silinder harus sekecil mungkin.
Blok silinder adalah tempat piston bekerja menghisap, kompresi, usaha dan buang. Blok silinder juga merupakan tempat adanya silinder, saluran pendinginan, ada juga sebagai tempat saluran masuk dan buang. Blok silinder sering disamakan dengan blok mesin, meski secara teknik bisa dibedakan. Dalam bagian dasar mesin, ada banyak bagian mesin seperti silinder, blok silinder, saluran pendinginan, saluran masuk dan buang adalah bagian yang terpisah tetapi bekerja bersama-sama dan saling mempengaruhi kinerja mesin.





INTAKE dan EXHAUST MANIFOLD
exhaust manifold merupakan tempat keluarnya sisa gas dari pembakaran, exhaust manifold terbuat dari besi cor atau stainless steel  yang terhubung ke knalpot. Untuk intake manifold, intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk campuran bahan bakar dan udara atau dan udara saja pada mesin injeksi. - See more at: http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com/2013/04/apa-itu-kepala-silinder-dan-blok.html#sthash.Y5zzhHib.dpuf

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda